top of page

ACTION Maaseh מַעֲשֶׂה

Diperbarui: 22 Apr 2024


ree

“Ikuti kata hatimu” adalah slogan yang berlaku di masyarakat saat ini.

“Jujurlah dengan apa yang kamu rasakan” sepertinya menjadi mantra generasi kita.

Dari perspektif ini, tindakan kita ditentukan oleh emosi kita.

Dalam pemikiran Yahudi, tidak sesederhana itu.

Bisa saja, perasaan seseorang dinilai sebagai sumber motivasi atas tindakan dan pilihan hidup kita.

Namun, Yudaisme juga skeptis untuk membiarkan segala sesuatunya bergantung pada perasaan/keinginan kita saja. 

Terkadang tindakan diperlukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita saat itu. Berdasarkan kesadaran ini, Yudaisme berpendapat bahwa “tindakan adalah yang terpenting”

Perasaan, keinginan dan bahkan keyakinan, adalah hal kedua setelah bagaimana seseorang berperilaku  dan bagaimana seseorang memilih untuk menghabiskan waktu dan sumber dayanya di dunia ini. 

Inilah logika yang mendasari halachah, sistem hukum Yudaisme yang luas dan persyaratan perilaku untuk memenuhi perintah-perintah Taurat.

Halachah secara harfiah berarti berjalan dan terutama berfokus pada cara kita menavigasi dunia.

Ini adalah “cara” Yudaisme untuk menghormati dan mengaktualisasikan potensi khusus dan dampak eksistensial dari setiap langkah kita.

Mitzvot sendiri hampir semuanya terfokus pada tindakan nyata yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh semua orang (Yahudi dan Noahide) dalam kehidupan pribadi, profesional, sosial, dan secara kebiasaan/tradisi. 

Bahkan bagi bangsa Yahudi, Mitzvot merupakan landasan religius dan budaya mereka.

Mitzvot memberikan ekspresi pengalaman yang jelas terhadap prinsip-prinsip abstrak seperti keadilan, pengendalian diri, cinta terhadap sesama, kebenaran, keadilan, dll.

Dalam Yudaisme, setiap saat merupakan waktu yang tepat untuk menegakkan keadilan, memberi makan orang miskin, merawat orang asing, membayar karyawan tepat waktu, bertindak dengan hormat dalam segala bentuk hubungan, sebagai wujud untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tuhan. 

Dan investasi spiritual dalam tindakan wajib inilah, bukan hanya perasaan sekilas atau filsafat abstrak, yang telah menyebabkan orang-orang sepanjang zaman menggolongkan Yudaisme sebagai agama yang intinya adalah “perbuatan di atas keyakinan.”

Namun, bukan berarti Yudaisme mengingkari atau merendahkan peran dan pentingnya perasaan dan inspirasi dalam bertindak. 

Sama sekali tidak. 

Taurat mengambil pendekatan yang berbeda terhadap tindakan etis dan praktikal yang berkelanjutan dibandingkan sekadar “mengikuti perasaan bahagia kita.”

Orang bijak mengajarkan bahwa perasaan kita bisa mengalir dan mengikuti perbuatan kita, bukan sebaliknya.

Sebagaimana ringkasan mitzvot abad ke-13, Chinuch, menyatakan secara ringkas: 

“Hati tertarik untuk mengikuti tindakan.”



2 Komentar


Leo Yuwono
Leo Yuwono
29 Jan 2024

Benar sekali, sudah dibahas dalam kelas Taurat online untuk Noahide Indonesia dgn judul : Mind over Heart.

Suka

Erfan Hari Bowo
Erfan Hari Bowo
26 Jan 2024

apakah itu sebabnya kita tidak boleh selalu mengandalkan feeling melainkan justru yang utama dengan logika?

Suka

Temukan Kami di :

  • YouTube
  • download (24)
  • Facebook
  • X (Twitter) app icon
Logo Whatsapp

+62-812-1312-3785

Naungan & Afiliasi :

Logo Noahide Academy
Logo IJC

Mohon perhatian :
Kami tidak membuka group diskusi melalui whatsapp, telegram, ataupun chat service lainnya.

bottom of page