The King Is In The Field - 3rd Noahide Global Summit

Barukh Hashem, dengan anugerahNYA, pertemuan global Noahide yang ke3 dapat kembali dilaksanakan pada tanggal 8 September 2024. Bertepatan dengan bulan Elul 5784, maka topik pembahasannya adalah : The King Is In The Field (Sang Raja Ada di Ladang). Konferensi dibuka oleh Moreh Leo Yuwono yang bertindak sebagai moderator yang menginformasikan peraturan selama konferensi dilanjutkan dengan Rabbi Perets yang menjelaskan keseluruhan tema,relevansi dan langkah praktis bagi Noahide.

Rabbi Eli Turen

Memulai dengan penjelasan bahwa bulan-bulan ibrani pada awalnya, tidak memiliki nama, tetapi hanya berupa numerasi, bulan pertama, bulan kedua, dst. Rabbi Turen juga menjelaskan mengapa ada dua "bulan pertama", yaitu bulan Tishrei sebagai bulan pertama siklus tahunan, dan bulan Nissan sebagai bulan pertama bangsa Israel keluar dari Mesir.

Rabbi Turen menjelaskan dengan indah : sama seperti bulan kelahiran seorang manusia, tidak akan mengubah keseluruhan siklus tahunan, tetapi bagi orang tersebut, torehan hidupnya dimulai di bulan ketika ia lahir. Demikian juga bangsa Israel, kiprah bangsa Israel berawal di bulan Nisan, ketika mereka keluar dari Mesir dan menjadi sebuah bangsa.

Rabbi Turen melanjutkan bahwasanya Rosh Hashanah, sangat-sangat relevan dengan umat manusia, karena di hari inilah Adam HaRishon diciptakan, artinya umat manusia diciptakan, dan aktor utama dari keseluruhan ciptaan ini adalah kita, umat manusia ! Memang, aturan untuk merayakannya diberikan kepada bangsa Israel (sebagai bangsa yang dipercayai mandat Taurat), tetapi esensi Rosh Hashanah adalah bagi seluruh umat manusia ! maka dari itu, bangsa-bangsa harus memahami hal ini dan mulai menyiapkan dan memasuki Rosh Hashanah dengan sungguh-sungguh. Nama bulan-bulan Ibrani, baru diberikan ketika di Babel, dan diberi nama menggunakan bahasa Aram, yaitu bahasa yang digunakan di Babel saat itu. Kata Elul dalam bahasa Aram mengandung arti : Mencari, menyelidiki Maka dari itu bulan Elul adalah bulan yang didedikasikan untuk menyelidiki jiwa kita, kehidupan kita. Sama seperti seorang pengusaha senantiasa menyelidiki usahanya (berapa stock sisa, berapa penjualan, adakah kerugian, adakah kesalahan keputusan), demikian juga kita, kita harus selidiki kehidupan kita, apa pencapaian kita lalu ucapkan syukur, apa kesalahan dan kekurangan kita untuk kita perbaiki. Proses ini harus kita lakukan setiap hari, menjelang tidur (sebelum tefilah malam), kita buat jurnal pribadi. Dan di bulan Elul in, kita lakukan lebih ekstensif lagi, sehingga kita mengetahui apa yang perlu kita rubah dalam hidup kita, di tahun yang akan datang. Lakukan proses ini dengan sukacita ! karena Elul adalah bulan sukacita !

Rabbi Nissan Dubov

Rabbi Dubov menjelaskan pengajaran ARIZAL terkait bulan Elul (אלול) adalah singkatan dari sebuah ungkapan dalam Shir HaShirim 6:3 : אני לדודי ודודי לי yang artinya : "Aku Milik Kekasihku, Dan Kekasihku Milikku". Kata Kekasih dalam bahasa Ibrani adalah : דוד, yang jika dibaca dari dua arah, kiri dan kanan, akan tetap berbunyi sama : DOD. Hal ini menunjukkan hubungan resiprokal (berbalas) dua arah. Demikianlah hubungan kita dengan HASHEM, SANG PENCIPTA, haruslah dua arah.

Ada kalanya HASHEM yang mengambil inisiatif, ini yang disebut dengan pewahyuan, atau dorongan ilahi. Yang harus lebih sering terjadi dalam kehidupan manusia yang sehat adalah : Kita, manusia yang harus senantiasa mengambil inisiatif, inilah hidup yang dinamis, tidak hanya menunggu dan pasif.

Maka dari itu bulan Elul, adalah bulan dimana kita harus penuh inisiatif, jangan melakukan kekeliruan seperti : "Aku menunggu inspirasi dari HASHEM, baru bertindak, baru meminta maaf, dll". Ini adalah bentuk lain dari kemalasan dan kesombongan yang ditaruh dibalik "menunggu wahyu dari HASHEM". Kita harus berinisiatif ! review kehidupan kita, jika ada yang salah, perbaiki, segera minta maaf, tidak perlu menunggu tanda ini dan itu. Itulah kehidupan manusia yang sehat yang dikehendaki oleh HASHEM.

Rabbi Yakov D Cohen

Rabbi Cohen mengingatkan pentingnya Teshuva (Pertobatan), langkah berikutnya setelah kita introspeksi diri adalah : Teshuva, bertobat, minta maaf, rekonsiliasi terhadap orang yang mungkin sudah kita langgar.

Dengan Teshuva, hidup kita jadi "enteng" dan kita memiliki kemampuan serta legitimasi untuk membawa terang Taurat bagi dunia ini.

Rabbi Baruch Simcha Rabbi Simcha mengingatkan bahwa kita semua adalah anak-anak dari SANG RAJA YANG MAHATINGGI, Avinu Malkeinu (Bapaku dan Rajaku), berlaku bukan hanya bagi orang Yahudi, tetapi bagi seluruh bangsa. Orang Yahudi dipilih oleh Hashem untuk menjadi anak sulung, karena mereka mengemban tugas sebagai bangsa yang harus mengajar Taurat kepada "adik-adik"nya, yaitu bangsa-bangsa. Tetapi kita semua adalah anak-anakNYA, dan kasihNYA kepada semua bangsa, tidak berubah !

Percikan Daud (Spark of David) itu ada di setiap insan di dunia ini, di seluruh bangsa. Artinya ? setiap individu dari bangsa manapun, suku apapun, memiliki potensi untuk melakukan dan berkenan kepada HASHEM seperti Daud.

Rabbi Dr. Michael Schulman

Rabbi Schulman menjelaskan kisah Rabbi Baal Shem Tov, yang bertemu dengan neshama dari ha-mashiach di Gan Eden, Baal Shem Tov menanyakan, kapankah Engkau akan dinyatakan di dunia ? dan ha-mashiach menjawab : "Bilamana mata air mu, sudah diajarkan kepada seluruh bangsa". Mata air Baal Shem Tov, adalah pengajaran spiritual yang oleh Alter Rebbe (murid Baal Shem Tov) dicatat dan menjadi kitab Tanya. Bagi Bangsa-Bangsa ada bagian Tanya yang harus dipelajari yaitu : Shaar HaYichud Ve HaEmunah (Gerbang Kesatuan dan Iman), Pengajaran Inilah yang harus sampai kepada seluruh bangsa.

Rabbi YD Smith

Rabbi Smith menjelaskan maksud dari The King Is In The Field (Raja Itu Ada di Ladang). Artinya : Sang Raja itu tersedia bagi kita, bahkan orang-orang biasa, bukan para cendekiawan Taurat. Istana dan kota berkubu itu menggambarkan manusia-manusia yang memiliki pemahaman Tauran mendalam (Para Rabbi, Nabi, Cendekiwan Taurat). Ladang menggambarkan manusia biasa, yang sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja. Sang Raja digambarkan, juga ada di ladang, artinya ada bersama semua orang, bukan hanya bagi para cendekiwan Taurat !

Kedekatan ini, memang spesial di bulan Elul, tetapi bukan berarti di bulan-bulan lainnya tidak terjadi. Sepanjang Tahun, Sang Raja tersedia dan dekat bagi kita semua.

Rabbi Smith juga mengingatkan kita, bilamana kita sudah memahami bahwa HASHEM begitu dekat dengan kita, kita harus memiliki pemahaman bahwa kita ini penting (signifikan), tetapi bukan hanya kita yang penting, orang lain juga, dan seluruh alam ini. Maka dari itu, kita harus hati-hati dalam bertindak, jangan kita bertindak sembrono misalnya : memetik daun dari pohon tanpa ada alasan dan tujuan jelas, memang dengan gugurnya 1 daun tidak akan membuat pohon itu mati, tetapi janganlah kita yang menyebabkan hal itu, tanpa alasan dan tujuan jelas, atau hanya karena iseng.

Rabbi Yehouda Cohen

Rabbi Cohen menegaskan kembali pentingnya Teshuva, dan kita harus senantiasa sadar, bahwa hidup kita setiap saat, selalu ada di hadapanNYA. Pastikan tindakan kita benar, selayaknya tindakan orang di hadapan raja.

Teshuva juga akan membuat Otoritas HASHEM yang dilambangkan dengan huruf Hey kembali ada di dunia ini. Kegerakan Noahide di seluruh dunia, adalah kegerakan Teshuva, dan dampaknya adalah : Otoritas HASHEM akan kembali ke dunia ini.

Rabbi Moshe Perets

Rabbi Perets menutup dengan menyampaikan 5 poin pelayanan ilahi bagi Bnei Noah. Gunakan momen bulan Elul ini untuk menguatkan, atau bahkan memulai (bagi yang belum). 5 poin tersebut adalah :

1. Teshuva - Devarim 30:6

2. Belajar Taurat - Shemot 21:13

   Secara Khusus, Noahide harus belajar Shaar HaYichud Ve HaEmunah

3. Tefilah - Khusus Bulan Elul Tehilim 27

4. Gemilut Chasadim (Perbuatan Baik & Tzedakah) - Ester 9:22

5. Geulah (Penebusan Terakhir) - Yaitu ketika seluruh Bnei Yisrael & Bnei Noah berjalan bersama dalam Taurat.

Demikian risalah dari Konferensi Global Noahide ke 3

Berachot,

Noahide Indonesia